Rembang – Selasa, (13/5/2025) Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI melalui Subdirektorat Pendidikan Ma’had Aly melakukan Silaturrahmi dan Visitasi ke Ma’had Aly Iqna’ Ath-Thalibin, lembaga pendidikan tinggi keislaman yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Anwar 1, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Mahbub Nahari – Kepala Sub Tim Akademik, Penelitian dan Pengabdian – didampingi oleh Ali Shofii dari perwakilan Kemenag Pusat serta Tim Asesor. Kegiatan visitasi dilakukan dalam rangka penjaminan mutu, peningkatan akuntabilitas, serta transparansi pengelolaan lembaga Ma’had Aly sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis pesantren.
Tim asesor yang dipimpin oleh Mahbub Nahari melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Ma’had Aly Iqna’ Ath-Thalibin untuk memastikan bahwa standar pendidikan yang ditetapkan telah terpenuhi. Ini adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa Mahad Aly Iqna’ Ath-Thalibin terus memenuhi standar pendidikan yang diperlukan untuk melahirkan generasi yang berpengetahuan luas tentang Islam.
Mahbub Nahari bersama Tim asesor visitasi tiba di Kantor Adminitrasi Ma’had Aly Iqna’ Ath-Thalibin pada pukul 13.00 WIB dan disambut hangat oleh Ketua Ma’had Aly, Kyai Zaenal Amin, S.Ag., Ags. Muhammad Maimun, Lc., MA sebagai ketua LP2M, Muhadlir/Dosen dan seluruh civitas akademika Ma’had Aly Iqna’ Ath-Thalibin.
Kyai Zaenal Amin, S.Ag, menjelaskan kepada Tim asesor bahwa Ma’had Aly Iqna’ Ath-Thalibin berkomitmen menjaga tradisi pendidikan pesantren salaf yang berbasis pengkajian kitab kuning secara mendalam, dengan jenjang keilmuan yang tinggi dan sistem pendidikan khas pesantren.
“Mahad Aly Iqna’ Ath-Thalibin ini berada dibawah dibawah naungan Pondok pesantren Al-Anwar 1, yang basisnya adalah pesantren. Jadi Mahad Aly ini sistem pendidikannya ala pesantren salaf, kitab yang dikaji berada di tingkat yang paling tinggi” jelas Kyai Zaenal Amin.
Selama proses visitasi (auditur lapangan), tim asesor melakukan pengecekan langsung terhadap proses pembelajaran, wawancara dengan ketua Ma’had Aly, para Muhadlir/Dosen dan pengelola Ma’had Aly. Tim asesor juga meninjau berbagai aspek penunjang akademik, mulai dari kurikulum, legalitas operasional, karya ilmiah Mahasantri (skripsi/risalah), sarana prasarana, hingga eksistensi Ma’had Aly di ruang digital seperti media sosial, website, dan publikasi jurnal.
Mahbub Nahari menekankan pentingnya penguatan eksistensi Ma’had Aly di ruang publik digital. Ia mendorong lembaga untuk lebih aktif mengelola media sosial dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana dakwah dan diseminasi keilmuan.
“Sudah saatnya Ma’had Aly tampil lebih ke permukaan. Aktiflah dalam pengelolaan media sosial, website, bahkan jika memungkinkan, bangun ruang podcast sebagai media ekspresi dan edukasi mahasantri,” ujarnya.
Sementara itu, Mahbub Nahari menegaskan bahwa visitasi ini merupakan bagian dari observasi lapangan untuk memastikan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Ma’had Aly, mencakup aspek kurikulum, tata kelola, tenaga pengajar, fasilitas, hingga administrasi kelembagaan.
“Kami berharap, melalui penjaminan mutu ini, lulusan Ma’had Aly Iqna’ Ath-Thalibin dapat memiliki kualifikasi akademik yang unggul dalam ilmu-ilmu keislaman, khususnya berbasis kitab kuning, serta mampu menjadi pribadi yang tidak hanya ideal untuk dirinya, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan sosial di tengah masyarakat,” tandas Mahbub Nahari.
Visitasi ini diharapkan menjadi langkah penting dalam penguatan eksistensi Ma’had Aly sebagai institusi pendidikan tinggi keislaman yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar tradisi keilmuannya.